“Kesepakatan apakah itu wahai Burung Garuda?” tanya Ular Naga.
“Aku tidak mau lagi kejadian ini terulang, merusak hutan-hutan, keruhnya sungai-sungai jernih, membuat penduduk sekitar wilayah hutan ini ketakutan dan semakin membuat mereka sengsara.
Kita bagi kekuasaan menjadi tiga bagian wilayah: Wilayah kekuasaanku dari Bukit Selatan Sanju dan semua wilayah yang bersalju di sekitar Gunung Sanju; Wilayah kekuasaanmu dari Bukit Utara Naga dan semua wilayah sekitar Gunung Naga itu milikmu; dan Wilayah dari Bukit Selatan Sanju sampai Bukit Selatan Naga sebagai wilayah yang harus kita jaga kelestariannya bersama. Pertempuran kita selama ini telah meresahkan mereka, merusak kelestarian, dan sumber kehidupan mereka. Aku ingin menebus semua kesalahanku kepada mereka dengan memberikan rasa kenyamanan dan ketenteraman pada mereka,” Burung Garuda menjelaskan kesepakatannya.
“Baiklah wahai Burung Garuda, aku terima kesepakatan itu” Ular Naga menerima kesepakatan yang diajukan oleh Burung Garuda. Dan mulai saat itulah keadaan menjadi tenteram hingga sekarang,” begitu Kura-kura Tua menceritakan pada Kancil.
“Wah! Hebat ya kek Burung Garuda!” Kancil kagum akan semua kemampuan dan kebijakan Burung Garuda.
“Ya, sebagai ksatria sejati bukan cuma dilihat dari kemampuan bertarungnya saja, tapi dari kebijakan dan kepribadiannya juga,"
“Iya kek, kancil pamit pulang dulu ya kek”
“iya nak, terima kasih mentimunnya nak” Kura-kura tua mempersilahkan Kancil.
“sama-sama kek!” lanjut Kancil sambil pergi.
Hari mulai sore, Kancil pun bergegas untuk pulang dan beristirahat. “Besok akan ku berikan wortel ini untuk Kelinci,” kata Kancil dalam hati. Di perjalanan pulang Kancil bertemu dengan merpati yang sedang santai di atas pohon jambu.
“Hai Kancil syukurlah kau selamat, aku tidak bisa membayangkan jika kau masuk ke dalam mulut Harimau itu," sapa Merpati dan lega melihat Kancil terlihat baik-baik saja.
“Hai Merpati, ya aku bersyukur bisa lolos dari cengkeramannya,"
“Hrmm, bagaimana kau bisa lolos dari Harimau cil? Hrmm, ia tidak mungkin dengan mudah mau melepaskanmu begitu saja,”
“Aku menipunya, untung saja Harimau dengan mudah aku kelabui," jelas Kancil.
“Hrmm, kau memang cerdik Cil. Hrmm, bagaimana kau menipunya?” lanjut Merpati.
“Jadi begini, saat perjalanan ke kebun Utara Gamba saya melihat kawanan kerbau tidak jauh dari kebun Utara Gamba itu. Saya pun langsung ingat ada kotoran Kerbau di sana, saya bilang kepada Harimau bahwa saya punya bubur kacang ijo untuknya dan kotoran itulah yang kusebut bubur kacang ijo,"
“Khekhe, ada-ada saja kau Cil,"
“Dan bodohnya Harimau mau saja aku tipu. Hihiihii!” Kancil pun tertawa.
“Oh ya, aku harus cepat menemui Kelinci sebelum sore. Aku tinggal dulu ya!” lanjut Kancil dan melanjutkan perjalanannya untuk menemui Kelinci.
“Aku ikut!”
Setelah sampai di taman, keadaan taman pun terlihat sepi. “Hmm, seperti aku terlalu lama pergi ke kebun. Lebih baik aku langsung saja ke rumahnya,” Kancil pun langsung menuju rumah Kelinci.
Setelah sampai di depan rumah Kelinci, ia pun mengetuk pintunya sambil menyembunyikan tas wortel dibalik punggungnya. Di luar rumah teman-temannya sudah berkumpul menunggunya keluar.
“Tokk.. Tokk.. Tokkk! Kelinci keluar donkk?” sahut Kancil.
“Hrmm, kamu di rumah kan?” sahut Merpati.
“Ya sebentar! Krekk (suara pintu terbuka). Ehh, ko ramai banget ada apa ya?” Kelinci pun keluar membuka pintu.
“Taraa! Selamat ya atas kemenanganmu. Ini aku bawakan makanan kesukaanmu, Wortell!!” suara Kancil dengan meriahnya.
“Yayyy! Selamat ya Kelinci!” sambung teman-temannya.
“Wahh! Wortel! Makasih ya teman-teman. Sudah lama saya tidak makan sup wortel, kalian mau tidak saya masakkan?” begitu terkejutnya si Kelinci.
“Mau-mau!!” ucap mereka.
“Mari teman-teman masuk dulu!” mereka pun masuk kerumahnya Kelinci.
Kelinci pun memasak sup itu dengan senang hati untuk makan bersama teman-temannya, di ruang tamu mereka menunggu masakan sup istimewa buatan si Kelinci "Jangan lama ya masaknya, sudah tidak sabar nih!" seru mereka. "Ya tunggu saja!" sahut Kelinci.
Setengah jam berlalu "Srup! Hmm, sepertinya sudah jadi nih. Saatnya ku sajikan untuk teman-teman," dengan senang Kelinci menyajikan supnya.
“Teman-teman silakan dimakan ya supnya!” Kelinci pun membawa sayur sup yang telah lama dinantikan teman-temannya.
“Wah pasti enak nih!” merekapun langsung mengambil mangkuk untuk menikmati sup wortel itu.
“Srupp.. Hrmm, kamu memang jago masak Nci, sedap banget nih kuahnya,” ucap Merpati memuji masakan Kelinci.
“Siapa dulu donnk, Kelinci!” sambung Kancil.
Mereka pun menikmati sajian sup itu bersama-sama dan sangat menikmati masakan sup yang lezat itu.
Tak terasa matahari mulai membenamkan dirinya di ufuk barat, mereka pun kemudian pulang setelah makan sup itu sebelum malam mulai tiba.
“Nci, kami pulang dulu yah.. terima kasih atas masakannya, enak sekali masakanmu," ucap Kancil mewakili mereka untuk berpamitan pada Kelinci.
“Ya silahkan, terima kasih atas pujiannya hehe!" Kelinci pun mempersilahkan mereka untuk pulang.
>> Bersambung...
sumber gambar:
Pixabay
Komentar
Posting Komentar