Seruling Bambu - Harimau yang Hebat




Dengan langkahnya yang sangat cepat, Harimau melewati segala rintangan yang ada di hadapannya, mulai dari bebatuan yang terjal hingga tebing-tebing yang curam hingga sampailah harimau di kaki perbukitan itu. Suasananya begitu indah, banyak burung-burung berkicau dan berterbangan ke sana kemari hinggap di jari-jari daun pohon bambu.

Sang Ular Sanca menyadari kedatangan Harimau dan menghampirinya untuk menanyakan maksud dan tujuannya datang ke perbukitan Bambu Runcing.

"Hentikan langkahmu! Siapa kamu dan ada maksud tujuan apa untuk datang kesini!" Ular Sanca menyambut kedatangan Harimau.

"Anda pasti adalah Ular Sanca yang menjaga perbukitan ini, saya adalah Harimau dari hutan Timur dan saya berniat untuk mencari tanaman bambu runcing yang berwarna kuning," jelas Harimau dengan niatnya.

"Bambu runcing berwarna kuning adalah tanaman yang langka dan sangat terjaga disini, siapapun tidak boleh sembarangan untuk mengambilnya. Untuk mengambilnya harus memenuhi beberapa syarat!"

"Syarat apakah itu?"

"Syaratnya yaitu: pertama, kamu harus mengabdi di sini selama 7 hari; kedua, kamu harus menjaga kebersihan dan ketentraman bukit ini; ketiga, setiap satu bambu yang diambil harus diganti dengan 3 bambu dengan menanam bibitnya. Tanam bibit itu mulai dari hari pertama dan jika pada hari ke tujuh bibit-bibit itu sudah berhasil tumbuh, kamu boleh mengambil tanaman bambu runcing tersebut." Ular Sanca menjelaskan persyaratannya kepada Harimau.

"Baiklah, akan aku penuhi syarat itu." Harimau pun mulai menjalani persyaratan yang telah disepakati.

Hari demi hari terus berjalan dan Harimau dengan tekun dan sabar menjalankan persyaratan demi mendapatan sebatang pohon bambu runcing untuk menebus kesalahan yang telah diperbuatnya. Hal itu tidak ada apa-apanya karena mengingat Kura-kura telah menolongnya di saat hujan badai yang sangat hebat itu.

Dalam hari ke enam, seperti biasanya Harimau mulai berkeliling di pagi hari untuk memastikan keadaan sekitar aman. Setelah selesai keliling Harimau menuju tiga bibit bambu runcing kuning dan mengairinya dengan baik. "Wah! Bibit-bibit bambu runcing ini tumbuh dengan baik, semoga tumbuh subur seterusnya." Harimau pun senang melihat bibit-bibit tumbuh dengan segar dan yakin tindakannya selama ini tidak akan sia-sia dan bakal membuahkan hasil yang diharapkan.

Hari yang dinanti pun telah tiba, Harimau pun berkeliling sekitar bukit dan memastikan bahwa bibit-bibit bambu runcing yang ia tanam tumbuh dengan baik, "Syukurlah, bibit-bibit bambu ini terlihat subur dan semakin berkembang. Aku akan segera menemui Ular Sanca meminta ijin untuk mengambil salah satu tanaman bambu runcingnya." Harimau pun bergegas ke persinggahan Ular Sanca untuk menyampaikan bahwa semua syarat yang ia jalani telah selesai dengan baik.

"Wahai Ular Sanca! Semua syarat telah aku jalani dengan baik. Kini waktunya aku untuk mengambil satu pohon bambu runcing yang telah aku sampaikan padamu," Harimau menyampaikan kepada Ular Sanca.

"Baiklah, aku telah melihat ketekunan dan kerja kerasmu. Semua syarat telah kamu kerjakan dengan baik dan kau berhak atas salah satu tanaman bambu runcing kuning itu."

"Terima kasih wahai Ular Sanca, aku akan segera mengambil tanaman bambu runcing kuning tersebut." Harimau pun langsung bergegas untuk mengambil tanaman bambu runcing kuning tersebut.

Harimau mengambil satu tanaman bambu runcing berwarna kuning sesuai keinginan Kura-kura, ia memilih bambu runcing itu dengan sangat teliti karena tak ingin mengecewakan Kura-kura nantinya. "Aku yakin apa yang aku pilih sesuai degan apa yang Kura-kura harapkan!" gumam Harimau dalam hati dan mulai bergegas meninggalkan bukit itu.

Dalam perjalanan pulang, Harimau menemui godaan yang bermacam-macam. Saat melewati kaki perbukitan datanglah seekor rusa sang sangat menawan dan menggodanya, "Wahai Harimau! Sungguh indah bambu runcing itu. Maukah kau menukarkannya padaku dengan seekor rusa dewasa yang sangat gemuk, dagingnya begitu manis dan lezat. Engkau pasti sangat suka!" Rusa coba menggoda, Harimau pun tak menghiraukan godaan tersebut dan pergi melewatinya.

Dalam tengah perjalanan, Harimau dikejutkan dengan hadirnya sesosok Harimau yang sangat cantik dan menggoda. Harimau pun terlena akan pesona Harimau cantik itu dan coba mendekatinya,

"Hai! Apa yang sedang kamu lakukan di sini wahai Harimau jelita," ucap Harimau dengan lembut.

"Aku sedang mencari pujangga sebagai teman hatiku yang telah lama menanti belahan jiwa untuk mengisi kekosongannya," ucap Harimau jelita.

"Apakah engkau bersedia mengijinkan aku untuk mengisi kekosongan itu?"

"Ya, asal kau mau menyerahkan bambu runcing kuning itu padaku!" Harimau jelita mencoba merayu. Harimau pun kaget mendengar kata "Bambu Runcing" dan langsung teringat dengan Kura-kura akan tujuan awal perjalanan ini.

"Tidak bisa! Aku mempunyai.." tegas Harimau dan belum selesai berbicara tiba-tiba sosok Harimau jelita itu terlihat memudar dan menghilang. Ia pun tersadar bahwa banyak godaan yang berat memenuhi sebuah janji, dengan tekad yang kuat Harimau semakin kencang menghentakkan pijakannya dan memfokuskan perjalanannya menuju tempat persinggahan Kura-kura. "Aku tak akan terbuai dengan jutaan godaan sekalipun yang mencoba mempengaruhiku!" tegas Harimau dalam hati.

Setelah berhari-hari menunggu kedatangan Harimau, akhirnya ia pun datang juga. Terlihat sosok gagah dan berkharisma terpancar dari Harimau, gerakan langkah yang cepat dan tatapan mata yang kuat melukiskan kewibawaan pada sosok yang sedang menghampiri Kura-kura dari arah barat.

"Hai Kura-kura! aku telah membawakan apa yang kamu inginkan, sebatang bambu runcing yang berwarna kuning yang kau harapkan. Silahkan," Harimau memberikan bambu runcing itu kepada Kura-kura.

"Wah! Terima kasih. Begitu indah, kuat, dan kokoh bambu runcing ini, tidak mudah untuk mendapatkan barang ini. Banyak rintangan dan godaan yang datang silih berganti, tapi dengan ketekunan, kerja keras, dan tekad yang kuat! Semua itu dapat terlewati!" Kura-kura bangga akan pencapaian Harimau. 

"Ini tidak seberapa untuk membalas semua kebaikanmu."

"Bagiku ini sudah lebih dari cukup Harimau. Sekarang saya akan membuat seruling dengan bambu runcing ini untuk ku mainkan alunan nada yang sudah cukup lama tidak dendangkan." Kura-kura pun mulai membuat seruling yang telah lama dirindukan.

Akhirnya Kura-kura dapat memainkan seruling dan mengalunkan nada-nada yang indah, burung-burung berkicau riau, dan daun-daun melambai-lambai seakan mengiringi alunan nada-naga yang terangkai dari seruling bambu itu.



sumber gambar:
Pixabay

Komentar