Negeri Sansa - Dikejar Harimau




Siang itu, Kancil pergi ke kebun mencari wortel-wortel yang segar, untuk hadiah sahabatnya. Ia berniat mencari wortel yang sangat special. Di tengah perjalanan ia bertemu Kura-kura Tua yang sedang berjemur di tepian sungai, 

"Hai kakek Kura-kura, sedang santai ya?" sapa kancil pada Kura-kura Tua.

"Hai nak, iya kakek sedang menikmati hangatnya sinar matahari, kamu hendak kemana?"

"Saya hendak pergi ke hutan Gamba, barang kali kakek mau pesan makanan? akan saya bawakan," ujar Kancil.

"Hah! hutan Gamba, itu bukan tempat yang aman untuk kamu nak, lebih baik ke kebun lainnya saja!" Kura-kura Tua terkejut dan memperingati kancil.

"Memangnya ada apa disana kek? Bukankah itu tempat yang paling subur yang dipenuhi sayur-sayuran,"

"Ya memang itu benar nak, tapi disamping keindahan itu, disana banyak binatang-binatang buas. Di sebelah Utara hutan Gamba memang memiliki banyak aneka sayur, namun kebun itu dikuasai Harimau dan dia memanfaatkan kebun itu sebagai perangkapnya," Kura-kura Tua menceritakan kebun itu ke Kancil.

"Hmm begitu  yah kek, tapi aku sudah berjanji pada Kelinci untuk membawakan sebuah wortel yang segar sebagai hadiah atas kemenangannya saat bermain denganku," Kancil menjelaskan niatnya ke  Kura-kura Tua.

"Hmm, yah! Janji adalah hutang, dan harus kau lunasi. Nak,  disana terdapat banyak perangkap di setiap jalan yang menuju arah kebun itu. Jika ada yang menginjak tali perangkap itu, dia akan terikat kakinya, untuk menghindari perangkap-perangkap itu lebih baik kamu mengikuti sungai ini, dan masuklah ke kebun itu dari samping.  Gunakan gosepa ini, sungai ini akan menuntunmu ke kebun itu," begitu Kura-kura Tua memberikan saran pada Kancil.

"Wah terimakasih kek, saya harus lekas kesana karena hari semakin sore, saya pergi dulu ya kek!" Kancil merasa senang dan langsung menggunakan rakit itu.

"Ya, berhati-hatilah nak!" ucap Kura-kura Tua.

Si Kancil pun melanjutkan perjalanannya ke Kebun Utara Gamba dengan menyusuri sungai itu, dan berharap keadaan akan baik-baik. "Hmm, aku juga akan bawakan beberapa mentimun untuk kakek." Gumam Kancil dalam hati, ia pun mengayuh dayungnya semakin cepat menuju ke kebun Utara yang tempatnya luas dan subur disana.

Setelah Kancil sampai di kebun itu, ia langsung menepikan gosepanya dan menancapkan dengan kuat batang pengikatnya ke tanah. Kancil sangat terpesona melihat kebun yang begitu indahnya, ada sayur-sayuran, buah-buahan, dan semuanya terlihat begitu terawat. "Hmm, memang benar kata teman-teman, disini tempatnya begitu indah akan sayuran dan lahan yang luas, semua makanan terlihat lengkap di kebun ini, tapi apa benar disini ada Harimau? Hmm, semoga ini menjadi hari keberuntunganku" kata Kancil dalam hati. Tidak ambil waktu lama-lama, Kancil langsung mencari tanaman wortel yang segar. "Nah, ini dia yang saya cari, ah begitu segarnya tanaman wortel disini, pasti wortelnya pun juga enak. Wah! Ada mentimun juga, aku akan petik buat makan-makan bareng kakek!" begitu terpesonanya si Kancil menemukan tanaman wortel dan mentimun yang begitu segar.

Dari kejauhan Harimau melihat ada tanaman wortel yang bergoyang-goyang, diantara tanaman-tanaman lainnya yang terlihat tenang. "Hmm, ada makanan datang nih, takkan ku sia-siakan kesempatan ini." Harimau langsung menuju ketempat Kancil dengan langkah cepat. Setelah jaraknya dekat dengan si Kancil, sang Harimau berjalan pelan dan sambil mengendap-endap mendekatinya, "Wah, lumayan nih buat isi perutku yang kosong," umpat Harimau dalam hati melihat si Kancil yang sibuk membersihkan wortelnya.

"Saya rasa sudah cukup, waktunya untuk pulang!" kata kancil dalam hati. Di saat itu ada Merpati sedang terbang tepat diatas si Kancil "Hah! Bahaya nih!" begitu kagetnya si Merpati melihat Kancil dalam keadaan yang tidak aman. "Awas Cil ada Harimau!" teriak Merpati, si Kancil pun kaget dan langsung lari secepat kilat tanpa melihat kebelakang, "Bahaya, Saya harus cepat berlari!" umpat Kancil. Melihat si Kancil berlari, segera Harimau mengejar si Kancil. "Takkan ku biarkan mangsaku lolos!" teriak Harimau, Kancil pun berlari terpontang-panting mendengar gertakan itu. Si Kancil berlari ke semak-semak rerumputan, agar tidak terlihat oleh harimau, tapi apa daya sang Harimau pun mengetahui kemana arah si Kancil berlari, karena rerumputan itu selalu bergerak-gerak setiap si Kancil melewatinya.

Setelah jarak si Kancil dekat, dengan yakin dan pasti Harimau langsung menerkam dan mendapatkan tubuh mungil si Kancil,

"Haha kena kau! Bersiaplah menjadi makananku haha!" gertak Harimau yang sangat menakutkan.

"Ampun, lepaskan saya.. Da..dagingku tidakk e..enak!" Kancil memohon dengan melas.

"Hmm, benarkah? Tapi aku masih penasaran, haha!" ucap Harimau dengan nada yang menakutkan. Kancil pun begitu sangat ketakutan melihat Harimau yang tidak menghiraukan pintanya.

"Ja..jangan! Aku bisa memberikan makanan yang lebih enak untuk mu," Kancil memberikan tawaran pada Harimau.

"Lebih enak? Makanan apakah itu?"

"Bu..bubur kacang ijo, akk..." belum sempat melanjutkan, Harimau langsung terkejut dan senang mendengar itu.

"Kacang Ijo? Bubur apakah itu. Selama ini saya hanya tau bubur ayam dan rasanya tidak enak, cepat tunjukan!" Harimau menggertak Kancil.

"Dengan syarat, lepaskan di..diriku.." Kancil memelas.

"Tunjukan dulu bubur itu!" semakin keras gertakan kancil.

"Baiklah, ayo kita kesana!" Kancil menunjukkan arah bubur itu.

Si Kancil berjalan dengan Harimau yang selalu mencengkram leher Kancil dengan kuat kearah bubur itu berada "Ahh, saya ingat dimana tempat itu berada dan semoga masih ada disana," Kancil teringat dimana bubur yang ia maksud.

"Ayo cepat dimana buburnya!" bentak Harimau pada Kancil.

"Tenang sudah dekat.."

"Di mana, ini sudah terlalu jauh, awas kau coba-coba menipuku!" gertak Harimau sambil mencekik Kancil.

"Nah! itu dia buburnya.." Kancil menunjukan bubur itu ke Harimau , terlihat bubur itu, dari jarak kira-kira 20 meteran dari mereka.

"Wah kelihatannya enak!" ucap Harimau dengan penasaran, dan tanpa sadar melepaskan leher kancil sambil menuju ke arah bubur itu.  Kancil pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan segera berlari menuju gosepa dengan tas punggung yang berisi wortel dan mentimun itu.

"Kurang ajar! Beraninya dia menipuku!" Harimau pun marah setelah mengetahui bahwa bubur itu hanyalah kotoran kerbau.

>> Negeri Sansa - Kemenangan Kerajaan Sanju



sumber gambar:
Pixabay

Komentar